Rabu, 22 April 2009

KERISAUANKU

Hari hariku berlalu
waktu demi waktu
kemarau mambawa awan mendung gelap pekat
namun tiada setitik air tuk kubasuh wajah
hanya air mata yang mulai mengering
aku mulai merasa
pucat pasi tiada arti
aku tersenyum tapi tiada seri
aku bicara tapi tiada suara
aku diam tapi aku muram
aku bisu tapi tak tuli
aku melihat tapi tak pasti
hanya aku mampu merasakan desir angin yang membawa bau harummu
dengan samar kerinduaan desah nafasmu
dinda
maafkan aku yang hanya mampu merasa
dengan jeritanmu yang terngiang didinding telinga bathinku.
Malang, 7 agustus 2008/ 21:38

Tidak ada komentar: