Senin, 27 April 2009

PESIMIS UNTUK OPTIMIS


Oleh :http://hatta-sabri.blogspot.com

Siapa sih yang gak mau hidup bahagia? Orang yang ingin mati sekalipun ingin bahagia, bahagia dengan mengakhiri penderitaannya,bahagia dengan mengakhiri hayatnya, begitulah keinginan mereka. Orang-orang yang sudah pasrah dengan mengambil keputusan bahwa ia harus mati, ia merasa matilah jalan terbaik baginya…entah perbuatan apa yang menyebabkan ia merasa pesimis untuk terus hidup lagi, entah fikiran dari mana yang membawa dia menjadi orang yang optimis mengakhiri hayatnya. Karena mati adalah kebahagiaan baginya. Tidak sedikit misal yang dapat kita temukan dari kehidupan ini, orang-orang yang takut meraih cita-cita, malu berjalan di atas hamparan penderitaannya. Merekalah orang-orang yang pesimis, tapi mereka juga sering menjadi orang-orang yang optimis menghilangkan jiwanya, mengakhiri rasa pesimisnya.
Pesimis adalah sifat yang buruk, ketidak percayaan akan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu. Semantara optimis adalah sifat yang menunjukkan keberanian, kepercayaan, semangat untuk berbuat yang terbaik.
Banyak orang melarang orang lain untuk pesimis, menyarankan orang lain untuk optimis dalam hidup. Sehingga pesimis adalah sampah yang harus dibuang jauh, penyakit yang harus disembuhkan. Begitulah kata mereka…seolah mereka adalah orang yang selalu hidup penuh optimis, tak pernah pesimis dalam segala hal.
Namun ada juga segelintir orang yang suka nyeleneh ngatain: kalo lo gak pernah pesimis, gimana lo bisa bilang kalo pesimis itu kagak baik, pasti paling tidak karna lo juga pernah pesimis makanya lo ngelarang orang pesimis…iya khan…???
Bukankah Allah SWT. juga sudah menyatakan:
إن الانسان خلق هلوعا إذا مسه الشر جزوعا وإذا مسه الخير منوعا (al-ma’arij: 19-20)
Maka pesimis memang sudah merupakan sifat manusia itu sendiri. Namun yang menjadi pertanyaan ialah mampukah saya menjadikan rasa pesimis menjadi rasa optimis dalam masa yang sama???

Tidak ada komentar: